Monday, July 7, 2014

The Victims of Black Campaign

           Saya disini bukanlah orang yang mengerti tentang politik, bahkan sama sekali jauh dari paham. 
Tapi disini saya juga ingin menyuarakan pendapat saya tetapi bukan tentang Capres dan Cawapres yang sedang tren saat ini, melainkan korban-korban dari Black Campaign itu sendiri. Beberapa hari lagi tepatnya tanggal 9 Juli 2014, Rakyat Indonesia akan meyelenggarakan pesta demokrasi pemilihan presiden periode 2014-2019. Seperti kita ketahui, Indonesia adalah negara demokrasi, negara yang bebas menyuarakan pendapatnya. Tak ada salahnya memang selama suara demokrasi itu tidak merugikan kepentingan umum. Nah dalam postingan saya ini apa maksud  dari korban Black Campaign itu sendiri? Menurut saya, korbannya adalah para rakyat itu sendiri, para pendukung " fanatik" masing-masing kubu Capres dan Cawapres. Loh selama ini secara tidak sadar, masyarakat kita telah diprovokasi adanya berita yang simpangsiur tentang para " Idola " mereka. Terlebih lagi jika ada berita yang bersifat negatif dan menjatuhkan pihak lawan, berita yang entah benar-benar asli atau benar-benar dibuat-buat pihak yang tidak bertanggungjawab itu memprovokasi masyarakat Indonesia, semakin disebarluaskan untuk saling menjatuhkan pihak lawan. Bahkan kabarnya, salah satu media pun ikut terseret kasus akibat menjatuhkan pihak lawan kubu Capres mereka, seharusnya media memberikan informasi dan meluruskan stimoni negatif terhadap berita yang ada, dan sepatutnyalah media bersikap netral. Bukan sebaliknya yang dapat memprovokasi masyarakat sehingga sampai saling mencaci maki antar 2 kubu.
          Apakah masyarakat itu tau lebih dan kurangnya " Idola " mereka , atau lebih dan kurangnya pihak lawan kubu mereka ? Justru mereka tau hal itu semua karena adanya pesan berantai baik via bbm  atau aplikasi messenger lainnya menjelang Pilpres yang seolah-olah di"karbit" menjadi tau segalanya tentang kelebihan dan kekurangan " jagoan " mereka dan lawan " jagoan" mereka.
Entah di lingkungan kantor saya, maupun di lingkungan kampus ,seolah-olah saling tau bagaimana kinerja para Capres di pemerintahan yang akan datang. Saling adu mulut ( meski ga sampe berantem cuma saling teriak-teriak aja sih ) tentang semua itu. Saya yang tidak bisa berkomentar apa-apa hanya bisa tersenyum simpul kalau rekan-rekan  saya sudah saling beradu pendapat yang entah kebenarannya menurut saya belum jelas dan belum ada bukti yang akurat . Politik memang kejam tapi jangan jadikan rakyat sebagai korban kampanye hitam para politisi.
        Apakah masyarakat bisa mempertanggungjawabkan kicauan mereka baik buruknya Capres dan Cawapres ini, jika sekarang sudah bisa berkata jikalau nanti dipimpin oleh Capres idolanya ? Yang akhirnya mereka akan kecewa sendiri akibat termakan isu-isu pada waktu kampanye berlangsung dengan kenyataan ketika Idolanya sudah menjadi pemimpin dan berbanding terbalik dengan apa yang masyarakat membela mereka saat itu. Sebagian besar masyarakat sudah terprovokasi oleh racun-racun politik. alias Black Campaign. Bentuknya bermacam-macam, baik pesan berantai via bbm yang menjatuhkan, karikatur-karikatur dsb.
       Sejujurnya saya risih dengan adanya isu-isu seperti itu, tapi saya masih menghargai demokrasi, saya hanya bisa senyum saja kalau rekan saya berkicau tentang begini begitu seolah-olah sudah kenal dekat dengan Capres dan Cawapresnya baik hal yang baiknya maupun yang buruknya. Hehee... 
Ya, inilah bentuk kerisihan saya dan pendapat saya tentang para korban kampanye hitam ini. Menurut saya bukan hanya Capres dan Cawapresnya saja yang jadi korban, yang jadi korban sebenarnya adalah rakyat. Rakyat yang dibodohi oleh kampanye-kampanye kotor . Gosip-gosip yang aneh. Yang secara tidak langsung menjerumuskan rakyat itu sendiri, seperti mereka terbuai oleh janji-janji manis sang Capres Idola, dan termakan fitnah Capres lawan yang pada akhirnya 2 pihak pendukung Capres bisa bertindak tidak terpuji. 

         Tapi mudah-mudahan saja pemimpin-pemimpin Indonesia yang akan datang akan bisa lebih baik untuk mengemban  amanah rakyat, jangan kecewakan lagi rakyat dan menjadikan rakyat sebagai alat politik yang kejam. Hidup rakyat ini sudah susah Pakk,,,, jangan buat lagi pusing para rakyat ini dengan termakan kampanye hitam kalian. Politisi saling adu domba, memakai rakyat sebagai alat untuk melancarkan cara kampanye yang kotor itu. Meskipun Visi Misi Kalian dan para timsesnya mungkin sama, untuk mensejahterakan dan merubah negeri ini menjadi lebih baik dari sebelumnya. 
           Itulah  uneg-uneg saya tentang keadaan lingkungan sekitar saya menjelang pilpres. Sekali lagi saya bukan sok tau, tapi hanya menuangkan pandangan saya ini meski yaa memang saya tidak begitu tau tentang apa itu politik, bagaimana di dalamnya. Tapi yang saya tekankan dalam postingan ini adalah masyarakat yang begitu mudahnya termakan oleh berita-berita yang kurang bisa dipertanggungjawabkan, seolah-olah seperti pencucian otak stadium rendah. Hehehe... Finally, SAY NO TO BLACK CAMPAIGN !


0 comments:

Post a Comment